11. )
Mencairnya
Es di Kutub
Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es
di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair
hampir mencapai 19 juta ton. Volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya
tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya. Baru-baru ini sebuah
fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6
Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 km persegi (hampir 1,5 kali luas
kota Surabaya) di Antartika runtuh.
2.)
Meningkatnya
Level Permukaan Laut
Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak
langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila
seluruh Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7
meter. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan daratan rendah
di seluruh dunia.
3. )
Perubahan
Iklim yang Makin Ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi
sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang
lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin
lama makin kuat.
4. )
Gelombang
Panas yang Makin Meningkat
Pemanasan global mengakibatkan
gelombang panas menjadi makin sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas
ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata.
5. )
Habisnya
Gletser sebagai Sumber Air Bersih
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air
bersih pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut
dunia. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang
mengkhawatirkan. NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah
gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 m3.
Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di
kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya
level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas.